Berita tentang acara Haul Zurriyat (keturunan) Wali Songo se-Nusantara yang diadakan di Malang Jawa Timur. Acara Haul ini dipanitiai oleh Naqobatul Ansab Auliya Tis`ah (NAAT), lembaga pencatat keturunan wali songo yang ada di Indonesia, dan Pondok Pesantren Babussalam Banjarejo Kabupaten Malang.

Haul Dzurriyah Wali Songo, kali pertama digelar di Pondok Pesantren Babussalam, Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang dan direncanakan akan berlangsung selama 4 hari.
Bupati Malang, H.M Sanusi Ketika Meresmikan Acara Acara Haul Wali Songo
Bupati Malang, H.M Sanusi Ketika Meresmikan Acara Acara Haul Wali Songo

Adapun kegiatan haul yang berlangsung selama 4 hari tersebut adalah:

  • Hari pertama Kirab Budaya dan Bazar (dibuka oleh Bapak Bupati Malang, HM. Sanusi yang sekaligus meresmikan diadakannya acara haul ini)

  • Hari kedua berupa acara Kompetisi Sholawat (pembacaan sholawat) dan siapa saja bebas mendaftar untuk menjadi peserta kompetisi. Setiap peserta harus bisa menyanyikan lagu wali songo dan sholawat.

  • Hari ketiga berupa acara Pagelaran wayang kulit dengan cerita lakon Wisanggeni Rabi (dengan harapan hikmah perang baratayudha di Indonesia tidak terjadi

  • Hari keempat merupakan acara haul inti dengan pembacaan surah yasin tahlil dan doa haul serta doa untuk bangsa Indonesia. Di acara inti ini juga akan diisi dengan ceramah agama berkaitan dengan perjuangan-perjuangan Wali Songo dan zurriyatnya di Nusantara yang akan disampaikan oleh Gus Syarif Abbas Buntet

Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam, KH Thoriq bin Ziyad Darwis (kanan) saat menjemput Bupati Malang M Sanusi (tengah) yang hadir di Haul Dzurriyah Wali Songo.
Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam, KH Thoriq bin Ziyad Darwis (kanan) saat menjemput Bupati Malang M Sanusi (tengah) yang hadir di Haul Dzurriyah Wali Songo.

"Haul Dzurriyah Wali Songo digelar mulai hari ini, Rabu (3/1/2024) hingga Sabtu (6/1/2024). Beragam kegiatan akan meramaikan haul ini, " ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam, KH Thoriq bin Ziyad Darwis, Rabu (3/1/2024).

KH Thoriq bin Ziyad Darwis atau Gus Thoriq, Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam Banjarejo Kabupaten Malang
KH Thoriq bin Ziyad Darwis atau Gus Thoriq, Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam Banjarejo Kabupaten Malang

Gus Thoriq sapaan akrab KH Thoriq bin Ziyad Darwis mengatakan haul tersebut digelar sebagai wujud rasa terimakasih terhadap keturunan Wali Songo yang telah berdedikasi kepada Negara dan Bangsa Indonesia.

"Dzurriyah Wali Songo ini sudah terbukti mampu mengantarkan negara ini menuju kemerdekaan, dengan simbol-simbol kesantrian dan itu diprakarsai oleh Dzurriyah Wali Songo," terangnya.

"Dan kita sebagai bentuk terimakasih saja, kita harus mengingat sejarah masa lalu, untuk kejayaan Indonesia masa depan," sambung Gus Thoriq.

Kata dia, serangkaian kegiatan dalam haul Dzurriyah Wali Songo diantaranya kirab budaya, lomba sholawat dan lagu-lagu Wali Songo, dan juga pagelaran wayang kulit.

"Nanti lakon pewayangannya Wisanggeni Rabi. Harapannya adalah tidak munculnya perang Bhatara Yudha. Di situ nanti ada hikmah dari pewayangan itu. Terus acara inti adalah haul dan doa untuk seluruh Wali Songo, oleh keluarga atau keturunan dari Wali Songo," bebernya.

Ia berharap, haul Dzurriyah Wali Songo dapat menjadi percontohan daerah lain.

"Kami simpulkan, Dzurriyah Wali Songo sampai saat ini masih ada. Dan terus menurunkan keturunan dan generasi," ujar Gus Thoriq yang dari garis Kakek masih keturunan Sunan Kudus dan Sunan Ampel itu.

" Kami berpesan agar Dzurriyah Wali Songo dapat menjadi garda depan dalam mengawal kemerdekaan. Utamanya empat pilar kebangsaan, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-Undang Dasar 1945," tandas Penggagas Hari Santri itu.