Tipu Daya Oknum Habib
Peristiwa ini disampaikan oleh seorang kiai pengasuh di pondok pesantren Al-Mubarok Ar-Bain tentang oknum-oknum habib yang sering datang ke pesantrennya ngedawir minta uang kepada kiai pondok atau pun para wali santri atas nama Allah, Nabi Muhammad, Ahlul Bait Nabi, dan nama habib.

Kiai tersebut dan wali santri yang didawir (dimintai uangnya), bersedia memberikan uang mereka kepada habib tersebut karena si oknum habib ini meminta atas nama Allah, ahlul bait nabi, atau pun atas nama habib sebagai ahlul bait Nabi MuhammadSAW.

Dalam rekaman video di atas, 1 keluarga terdiri dari kedua orang tua dan putrinya yang sedang berada di pesantren AlMubarok Ar-Ba`in, dengan tujuan mengantar putrinya tersebut untuk mondokdi pesantren. Kemudian datanglah seorang oknum habib dari Semarang bernama Muhammad Metal.

Selanjutnya, oknum habib tersebut dengan tipu dayanya meramal ini dan itu tentang kerezekian wali santri tersebut, dan diperkuat atas nama Allah, atas nama habib sebagai ahlul bait nabi Muhammad, untuk meyakinkan korban yang tidak lain wali santri agar bersedia memberikan seluruh uangnya termasuk juga uang jajan putrinya di pondok pesantren tersebut.

Sebab kuatir jika ramalan oknum habib tersebut terjadi pada mereka, maka wali santri tersebut pun memberikan semua uangnya dan juga uang jajan putrinya tersebut.
Hikmah Habib Dawir
Dari peristiwa yang terjadi pada wali santri di pondok pesantren Al-Mubarok Arba`in di atas, anda dapat mengambil pelajaran di antaranya, adalah:

• Jangan lagi mempercayai habib sebagai ahlul bait nabi Muhammad atau pun keturunan Nabi Muhammad, karena sesungguhnya, para habaib baalawi bukanlah keturunan nabi Muhammad. Sebaliknya, para habaib di manapun lebih dekat pada keturunan bangsa Yahudi Askenazy.

• Jangan lagi memberikan harta benda anda kepada oknum-oknum habib yang ngedawir, karena sesungguhnya mereka hanyalah menipu anda dan memperalat diri anda, menguras harta benda dan uang anda, untuk memperkaya si habib dawir tersebut.

• Jika ingin bersedekah, maka bersedekahlah kepada mereka yang memang berhak seperti fakir miskin, anak yatim, pondok-pesantren yang jelas.